UIN SATU Tulungagung — Koordinator Program Studi (Koorprodi) Bahasa dan Sastra Arab (BSA) Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) UIN SATU Tulungagung turut berpartisipasi dalam Lokakarya Kurikulum BSA Berbasis Outcome-Based Education (OBE). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Fakultas Ushuluddin dan Adab (FUA) Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon (UINSSC) bekerja sama dengan Asosiasi Program Studi Bahasa dan Sastra Arab se-Indonesia (IQLAB Indonesia).
Lokakarya yang berlangsung selama tiga hari, 29–31 Oktober 2025, di Hotel Tryas Cirebon tersebut menghasilkan dua dokumen penting yang akan menjadi rujukan nasional dalam pengembangan kurikulum Program Studi Bahasa dan Sastra Arab di Indonesia.
Kegiatan ini diikuti oleh 26 perwakilan Prodi BSA dari berbagai perguruan tinggi di bawah naungan Kementerian Agama RI dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sejumlah akademisi dan pakar kurikulum nasional turut hadir, di antaranya Kaeiruddin, S.S., M.A. dari Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar yang menjadi narasumber utama dengan materi bertajuk “Panduan Penyusunan Kurikulum dan Panduan Penilaian Kurikulum Prodi Sarjana Bahasa dan Sastra Arab.”
Dalam sambutannya, Dekan FUA UINSSC Cirebon, Dr. H. Anwar Sanusi, M.Ag., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk memastikan kurikulum Prodi BSA di Indonesia selaras dengan prinsip OBE, standar nasional pendidikan tinggi, serta kebutuhan global di bidang bahasa dan sastra Arab.
“Kurikulum harus mencerminkan relevansi keilmuan dan kebutuhan zaman. Melalui lokakarya ini, kita berharap lahir panduan yang konkret, operasional, dan adaptif untuk mendukung mutu lulusan Prodi Bahasa dan Sastra Arab di Indonesia,” ujarnya.
Selama pelaksanaan, para peserta aktif berdiskusi, merumuskan, dan menyelaraskan kurikulum dari aspek capaian pembelajaran, struktur mata kuliah, hingga mekanisme asesmen berbasis capaian (learning outcomes).
Dari proses intensif tersebut, dihasilkan dua dokumen strategis nasional, yaitu:
- Panduan Penyusunan Kurikulum Program Studi Sarjana Bahasa dan Sastra Arab, yang memuat standar, struktur, dan mekanisme penyusunan kurikulum berbasis OBE dengan mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan.
- Panduan Penilaian/Asesmen Pembelajaran Prodi Bahasa dan Sastra Arab, yang menetapkan prinsip, instrumen, serta metode asesmen komprehensif berbasis capaian pembelajaran.
Selain menghasilkan dua dokumen penting tersebut, lokakarya juga menjadi ajang pemaparan program kerja IQLAB Indonesia tahun 2026 pada berbagai divisi, yang mencakup penguatan akademik, riset kolaboratif, pengembangan kompetensi dosen, serta inisiasi jejaring internasional untuk pengajaran dan penelitian Bahasa Arab di kawasan Asia Tenggara.
Dalam penutupan acara, Ketua IQLAB Indonesia, Dr. Uki Sukiman, M.Ag., menegaskan bahwa hasil lokakarya ini akan menjadi rujukan nasional dalam penyusunan kurikulum Prodi BSA di seluruh Indonesia, sekaligus memperkuat sinergi antarperguruan tinggi dalam meningkatkan mutu dan daya saing pendidikan bahasa Arab di tingkat global.
“IQLAB Indonesia tidak hanya menjadi wadah koordinasi, tetapi juga motor penggerak inovasi kurikulum dan pembelajaran Bahasa Arab di Indonesia. Dua dokumen hasil lokakarya ini akan segera difinalisasi dan disebarluaskan sebagai pedoman nasional,” ungkapnya.
Dengan semangat kolaboratif dan komitmen bersama, Lokakarya Kurikulum Prodi Bahasa dan Sastra Arab 2025 menjadi tonggak penting dalam harmonisasi dan peningkatan kualitas pendidikan Bahasa dan Sastra Arab di Indonesia—menuju sistem yang lebih terukur, inovatif, dan berdaya saing internasional.


